Selasa, 01 November 2016

AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara – cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. Tujuan Akuntansi Biaya Yakni untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen guna membantu mereka di dalam mengelola perusahaan atau bagiannya. Rantai Biaya Perusahaan yaitu mulai dari kita memasuk barang menyimpan barang di gudang lalu di proses menjadi suatu barang jadi lalu di simpan di dlm gudang lagi baru disalurkan ke konsumen. Dari awal kita memasok suatu barang kita akan mengeluarkan biaya pemesanan(transportasi, pulsa, waktu), dll. Setelah kita memiliki sebuah gudang kita akan mengeluarkan biaya perawatan gudang yang terdiri dari biaya sewa gedung, biaya listrik, biaya keamanan, biaya kerusakan, biaya capital idle, dll. Kalau dalam proses produksi akan muncul biaya cacat produk, biaya sisa bahan, biaya keterlambatan produksi, dll. Dalam menyalurkan ke konsumen akan muncul biaya return, biaya keluhan, biaya perbaikan tidak puas, dll. Tapi dari rantai biaya perusahaan tersebut biaya untuk gedung bisa dieliminasi karena sekarang suatu barang bisa di inden sebelum perusahaan membeli, setelah konsumen membeli baru perusahaan mengambil barang dan langsung bisa di kirim ke konsumen tanpa di simpan di gudang terlebih dahulu. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba yang semaksimal mungkin . Hal tersebut tidaklah mengherankan karena dengan laba yang diperolahnya itu dapat mempertahankan hidupnya dan memperluas usahanya. Sehingga bagi seorang pimpinan akan terus berusaha untuk meningkatkan laba yang diperolehnya. Hal ini dikarenakan jumlah laba yang di dapat oleh suatu perusahaan dapat dijadikan sebagai sebuah acuan maupun ukuran kemajuan sebuah perusahaan. Selain itu laba yang diperoleh dapat juga dijadikan sebagai suatu gambaran keberhasilan seorang pimpinan didalam memanajemen perusahaannya. Laba dapat diperoleh apabila suatu perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan sejenis. Persaingan tersebut selain dari mutu yang dihasilkan, juga persaingan dalam hal menentukan harga jual. Karena konsumen biasanya akan mencari produk dengan harga yang wajar dengan kualitas yang memuaskan. Untuk memperoleh laba, suatu perusahaan dapat melakukan dua cara. Cara pertama dengan menaikan harga jual. Tindakan ini memang dapat meningkatkan laba,akan tetapi dalam kondisi persaingan yang semakin ketat ini,perusahaan tidak mudah untuk menaikan harga jual karena dapat menyebabkan konsumen lari ke produk pesaing yang memiliki harga yang lebih murah dengan kualitas produk yang sama. Cara kedua adalah dengan menekan biaya produksi secara efisien dan mengendalikan komponen biaya-biayanya sehingga biaya produksi yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin. Biaya produksi yang tidak terkendali akan menyebabkan harga pokok terlalu tinggi, yang selanjutnya akan menurunkan daya saing produk dan akhirnya dapat menurunkan laba. Maka dari itu biaya produksi harus dicatat dengan baik dan dihitung dengan benar sehingga dapat menghasilkan harga pokok produk yang tepat. Dengan demikian perusahaan dapat menetapkan harga jual yang kompetitif,yang dapat mengoptimalkan laba sekaligus memenuhi tuntutan konsumen. Agar harga jual dapat ditetapkan dengan memadai, dalam arti harga jual tersebut minimal dapat menutupi biaya yang dikeluarkan, harga jual dapat bersaing dengan perusahaan sejenis, dan harga jual mengandung laba yang dapat diharapkan perusahaan, maka satu cara yang digunakan adalah dengan menghitung terlebih dahulu harga pokok produksi. Tanpa adanya perhitungan harga pokok produksi yang tepat dan benar, maka perusahaan yang bersangkutan tidak akan mengetahui dengan pasti keuntungan yang diperolehnya atau mungkin juga kerugian yang dideritanya.untuk itu perusahaan merasa perlu untuk menggunakan sistem akuntansi biaya. Melalui sistem akuntansi biaya ini perusahaan akan memperoleh informasi–informasi biaya yang dibutuhkan untuk setiap produk pesanan dalam rangka menghitung biaya-biaya produksi yang diperkirakan terjadi.Walaupun informasi biaya bukanlah satu-satunya informasi yang dibutuhkan manajemen, akan tetapi paling tidak informasi biaya dapat mencerminkan unsur-unsur biaya secara rinci dari produk yang dihasilkan, karena pastinya biaya produksi akan sangat mempengaruhi harga jual suatu produk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar